“Kabar yang melegakan,
menggembirakan…”
Amplop putih. Melihatnya saja
sudah deg-degan, apalagi membaca isinya. Hari itu, kabar tiba-tiba berhembus
dari seseorang bahwa si amplop putih sudah berada ditangan sang nahkoda. Begitu
histerisnya kami sampai-sampai nggak konsen kerja.
Deg-degan.
Penasaran.
Lalu kembali bertanya kapan si
amplop putih itu diberikan kepada si empunya. Pikiran melayang, membayangkan di
daerah mana akan hidup setelah membuka amplop tersebut. Membayangkan hal-hal
sesuai harapan, indah… dan menuju area gelap setelah membayangkan tempat yang
sama sekali tidak ingin kaki ini berpijak.
Momen menegangkan dimulai ketika
sang nahkoda memberikan amplop putih tersebut kepada para rookie. Dijejerkanlah
kami semua, dibukanya satu per satu si amplop putih keramat. Seketika mata
mempertajam penglihatannya untuk mencari sebuah kata, berharap sesuai angan…
namun kenyataannya, meleset!
Harapan tetaplah menjadi harapan
ketika keputusan ada di si pemegang kuasa. Walau pun begitu saya tetap
bersyukur, menerima kenyataan indah lain yang menyatakan bahwa saya resmi
menjadi bagian dari sebuah perusahaan. Lega.
Apa pun keputusannya selama itu tidak
bertentangan dengan perjanjian, saya terima.
Lingkungan baru, status baru.
Bersyukur tahun ini resmi menjadi
bagian di suatu perusahaan. Hampir delapan bulan dan hari ini akhirnya datang
juga. Semoga bisa mengemban amanah dengan baik, semakin berkembang dan
mendapatkan ilmu baru, semoga selalu bahagia. Aamiin. Siap-siap untuk berpindah lagi untuk yang ke
enam kalinya dalam tahun ini. Rekor pindah tempat tinggal terbanyak selama saya
hidup!
"The purpose of our lives is to be happy." - Dalai Lama
Kopaja Ajaib
6:00 PM Makhfuzi Fahmi 0 Comments
Minggu, 25 Oktober 2015 - Late post.
"Di
sebuah halte busway bernama Duren Tiga, daerah Jakarta Selatan..."
Shock.
Adalah
ekspresi ketika membaca pengumuman di pintu masuk halte busway yang bertuliskan
"Halte busway ditutup sampai jam 12 karena jalanan digunakan untuk lari
marathon."
Bayangkan,
dari kostan udah semangat banget mau jalan-jalan tiba-tiba dihadang sama
tulisan macam gitu. Remuk hati adek, bang! </3. Mau balik, malu lah sama
tetangga udah pamitan mau jalan. Mau lanjut jalan, ngga ngerti mau naik apa
lewat mana haha.
Saya
sempat nanya sama dua anak SMP yang lewat depan saya saat itu, angkutan umum
apa yang ngelewatin Monas. Tapi mereka nggak tahu. Duh, ternyata ga semua orang
Jakarta ngerti Jakarta. Kalau udah kayak gini ceritanya mari kita tanyakan saja
pada ahlinya... Mbah Google! Mbah Google emang sangat membantu disaat-saat
genting seperti ini. Pada saat itu saya mencari trayek kopaja yang menuju Museum Nasional Indonesia, trayeknya yang melewati
Monas atau minimal yang mendekati Monas lah. Sampai akhirnya ketemu kode S.602.
Menurut petunjuk yang saya temukan, itulah kopaja yang harus saya naiki menuju
Monas.
Nggak
lama setelah itu, datang juga S.602 lewat koridor busway. Karena posisi saya di
seberang koridor busway otomatis saya harus nyeberang dong, trus ngelompatin
pembatas koridor kayak atlet lompat tinggi gitu biar bisa masuk ke kopaja
(lebay, don't try this anyway). Sebelum masuk kopaja saya nanya dulu ke Pak
Kerneknya...
"Lewat
Monas ga, Pak?" tanya saya (udah ngelangkahin satu kaki ke pintu tuh)
"Yaa
nanti sesampainya aja lah, Neng." kata si Pak Kernek (dua kaki saya udah
di dalam kopaja, kopaja mulai jalan).
DANGGGG!!
Perasaan
saya langsung ga enak karena Pak Kernek memberi jawaban yang nggantung. Pak,
nggak enak kali digantungiiin. Roman-romannya saya bakal turun di tempat antah
berantah nih. Dan bener aja, semua jalan menuju Monas emang ditutup termasuk
jalurnya S.602. Si S.602 pun cari jalur lain sampai akhirnya tiba di tujuan
akhir yaitu... Tanah Abang.
DANGGGG!!
(2)
Men,
ini sih sama sekali nggak lewat Monas ya. Saya ngerasa kayak orang ilang di
jalanan. Walau begitu saya berusaha untuk tetep kalem dan terlihat cool aja,
biar ngga keliatan kayak orang bingung. Ohya, sebelumnya saya udah nyari info
angkutan apa yang bisa saya naiki dari Tanah Abang menuju Monas, buat
antisipasi kalau di turunin di Tanah Abang (yang akhirnya kejadian juga).
Sambil
jalan ke tempat yang lebih ramai, saya memperhatikan angkot-angkot yang lewat.
Angkot yang saya cari adalah nomer 08, jurusan kota. Sekitar tiga menitan saya
memperhatikan angkot-angkot yang lewat, sayangnya saya nggak melihat ada angkot 08 yang
lewat. Hmm, mungkin memang nggak lewat jalan ini pikir saya. Saya memutuskan
untuk bertanya pada petugas Dishub yang sedang berjaga. FYI kalo di Jakarta
hati-hati kalau mau nanya-nanya. Baiknya nanya sama orang yang memang bisa
dipercaya misal polisi atau petugas resmi utusan pemerintah. Nah pas saya nanya
ke Pak Dishub tiba-tiba dari arah lain muncul angkot yang digadang-gadang!
Angkot 08 *.* Walaupun gak kekejar, setidaknya udah tau harus nunggu si 08 ini
dimana.
Allah
baik banget sama saya.
Walaupun
menurut info Pak Dishub angkot 08 itu jarang lewat di depan Tanah Abang Blok B,
tapi nggak pake lama si 08 datang menghampiri dan mengantarkan saya mendekati
tujuan :')
Kisah
naik angkutan umum belum berakhir sampai disitu, teman-teman. Setelah puas muter-muter menjelajah museum. Sekitar jam 11 saya keluar
dari tempat tersebut kemudian mencari tempat duduk sambil menunggu busway kembali beroperasi. Sekitar
satu jam saya menunggu sampai kerongkongan kering kerontang rasanya, akhirnya
pintu halte dibuka juga. Ada tiga jurusan di halte Monas, saya memilih jurusan
Ragunan. Akan tetapi baru aja duduk belum ada satu menit di dalam halte, ada
petugas busway menghampiri.
"Mba
mau ke arah Ragunan? Busway Ragunan baru dilepas sekitar jam setengah duaan,
Mba."
DANGGGG!!
(3)
Apaaah.
Setengah dua?? Hello, cukup sudah saya menantikan kehadiranmu selama satu setengah
jam, Busway. FYI, saya udah ada janji jam 2!
"Tapi
kalau nggak naik busway naik apa dong??" dalam hati berbisik. Secara posisi udah diujung koridor busway, sedangkan antrian di belakang saya bejubelnya nggak ketulungan. Seperti terjebak.
Dan
lagi, Allah baiiiiik banget sama saya. Pertanyaan saya dijawab seketika dengan munculnya
sebuah kopaja dari kejauhan. Iya kopaja. Kamu tau nomernya berapa? S.602!
Harapan untuk bisa kembali ke kost tepat waktu semakin mengembang. Dan ajaibnya, kopaja S.602 yang lewat ini adalah kopaja yang pagi tadi saya tumpangi!
Dari sekian banyak armada kopaja di ibu kota, saya dipertemukan kembali dengan
kopaja yang satu ini hahaha. Supir dan kerneknya masih sama kayak tadi pagi.
Saya sempet senyum-senyum sendiri di dalam kopaja pas ngalamin kejadian ini
hahaha, ajaib!
Si Bapak Kernek Kopaja Ajaib |
Sebenernya
saya pengen ngambil foto kopajanya, tapi siang itu nggak sempet ngambil
fotonya. Sampai sorenya, kejadian ajaib muncul kembali. Saya ketemu dengan
kopaja S.602 yang sama lagi! Hahaha. Buru-buru saya ambil kamera terus
mengambil fotonya.
Hikmah
yang bisa diambil adalah...
1.
Harus tenang saat menghadapi masalah dan berpikir jernih untuk mencari solusi.
2.
Gercep! Iya gerak cepat dalam mengambil kesempatan dan keputusan.
3.
Smartphone is needed in this era.
4. Bawa
bekal yang cukup! Terutama stok air, biar nggak kehausan pas jalan.
Featured Store on Tees!
6:00 PM Makhfuzi Fahmi 0 Comments
"Selamat! Toko kamu terpilih sebagai
featured stores minggu ini..."
Alhamdulillah, seneng rasanya begitu tau toko
saya di tees yang bernama PLY terpilih menjadi featured store. Saya mendapat
kesempatan diwawancarai melalui email oleh Marshelia (crew-nya Tees) dan juga
dapet beberapa souvenir yang desainnya saya bikin sendiri. Seneng? Seneng?
Pastinyaaa :D
By the way, mungkin ada yang belum tau dan bertanya-tanya
Tees itu apaan. Saya jelaskan secara singkat aja ya. Tees itu semacam tempat
para desainer bisa submit karyanya ke website Tees
kemudian menjual karya tersebut dalam berbagai produk yang disediakan oleh
Tees. Bisa dalam bentuk kaos, tote bag, block note, print, dan lain sebagainya.
Jadi desainer nggak perlu susah-susah mikir gimana caranya bikin produk. Cukup
bikin toko di Tees, bikin desain, submit, atur posisi pada template yang
disediakan, tentukan harga jualnya, udah deh tinggal nunggu ada yang beli.
Simpel banget kan.
Nah, berhubung saya punya hobi desain, sering
iseng-iseng desain trus bingung desainnya mau diapain akhirnya saya memutuskan
untuk membuat toko di Tees. Kayak begini nih penampakan toko
saya di Tees.
Kebanyakan desain yang saya buat saya aplikasikan ke produk kaos, casing hp dan tas. Buat kamu yang mau beli, bisa banget loh mampir ke toko saya *promosi* hehehe.
Balik lagi ke topik Featured Store. Hasil wawancara yang saya lakukan bisa dilihat di blognya Tees (bisa klik di sini). Saya mendapat beberapa souvenir yang desainnya saya bikin sendiri. Ada tujuh item! Lumayan banyak kan, bagus-bagus lagi, bisa cek blognya Tees kalau mau lihat hehe. Dan lagi, toko saya jadi terpampang di halaman depan Tees!
Balik lagi ke topik Featured Store. Hasil wawancara yang saya lakukan bisa dilihat di blognya Tees (bisa klik di sini). Saya mendapat beberapa souvenir yang desainnya saya bikin sendiri. Ada tujuh item! Lumayan banyak kan, bagus-bagus lagi, bisa cek blognya Tees kalau mau lihat hehe. Dan lagi, toko saya jadi terpampang di halaman depan Tees!
Terima kasih atas apresiasinya Tees! Sukses
terus.
Best Moments - Pendidikan Sikap, Mental dan Disiplin
6:00 PM Makhfuzi Fahmi 0 Comments
Baca juga: Tips mengikuti Samapta, klik di sini.
“Derap langkah nan gagah perkasa. Seirama dan satu suara. Sambil bernyanyi lagu hura-hura itulah kami siswa Indonesia Power!” Itulah sepenggal lirik lagu yang kami nyanyikan saat latihan di pusat pendidikan.
Tanda tangan kontrak di perusahaan pada tanggal
6 April 2015 telah mengantarkan kami menuju pintu gerbang Pusat Pendidikan Zeni
TNI AD Bogor untuk melaksanakan pendidikan prajabatan yang pertama yaitu pendidikan sikap,
mental dan disiplin.
“Pendidikan sikap, mental dan disiplin?”
Ada banyangan tentang pendidikan ini? Sengaja nggak nyari tau banyak-banyak soal pendidikan semacam itu, biar
surprise. Mmm, aslinya biar nggak mikir yang aneh-aneh sih haha. Anyway, sudah lama saya menantikan kegiatan yang seru dan menantang, jadi ini adalah momen yang pas... mengikuti kegiatan baru, bersama teman-teman baru, tempat
baru dan yang pasti pengalaman baru.
“Kegiatan kami...”
Selama sepuluh hari kami mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah diatur oleh pusdik. Setiap harinya dimulai dengan kegiatan wajib seperti senam pagi, sarapan, apel pagi dan lain sebagainya, kemudian penerimaan materi di kelas, materi di lapangan, serta latihan luar.Apel Pagi |
Latihan Luar |
Sebenarnya pelatih kami jumlahnya
banyak. Tapi ada beberapa pelatih yang selalu ada saat pendidikan
berlangsung. Mereka adalah Dansatsis, kalau nggak salah kependekan dari
Komandan Satuan Siswa (maaf kalau kurang tepat hehe). Seseorang yang mengawasi
proses pendidikan serta membawahi Batih dan beberapa Dankelas. Batih atau
Bintara Pelatih adalah seseorang yang melatih kami selama pendidikan. Batih
dibantu oleh beberapa Dankelas atau Komandan Kelas dalam mendidik para siswa.
“Yang ada dalam uneg-uneg...”
Seru!
Ini adalah kali pertama saya
mengikuti pendidikan yang diampu langsung oleh militer. To be honest I feel so proud! Jarang-jarang kan orang sipil bisa
merasakan pendidikan yang diampu langsung sama militer? Bisa melihat sedikit
kehidupan militer yang sebelumnya sama sekali nggak pernah terbayangkan. Dan
yang lebih seru lagi bisa merasakan sedikit dari banyak kegiatan mereka. Seru banget!
Walaupun agak kaget pas awal, tapi alhamdulillah saya bisa beradaptasi dengan
situasi dan kondisi yang baru. Kuncinya, di bawa enjoy aja! ;)
Pendidikan yang Mendidik
Di pusat pendidikan saya menyadari bahwa pendidikan sikap,
mental dan disiplin adalah sesuatu yang bisa tercipta melalui kebiasaan. Jadi
tidak bisa secara tiba-tiba muncul. Butuh waktu untuk membentuk semua itu agar tertanam dalam
diri siswa. Dan tentunya butuh pelatih yang profesional, yang mampu mendidik dengan baik, mengawasi perilaku siswa agar tetap dalam koridor yang benar dan mampu
menyampaikan muatan-muatan dari setiap kegiatan.
Hal yang saya sangat ingat saat
mengikuti pendidikan ini adalah momen ketika saya dan teman-teman diberi
tekanan tinggi yang menguji limit ketahanan kami, rasanya pengen berontak, lalu dalam hati ngedumel “ngapain sih ngelakuin
beginian??” Namun di akhir, pelatih menjelaskan kepada kami alasan untuk melakukan hal
tersebut. Ternyata ada makna disetiap tindakan yang pelatih instruksikan dan poin pentingnya hal itu disampaikan secara gamblang. Sebagai seorang yang awam dengan pelatihan sikap, mental dan
disiplin, sebuah konklusi yang disampaikan pelatih membantu saya memahami untuk
apa saya melakukan hal tersebut. Efeknya saya jadi merasa kalem dan ikhlas dalam menjalani setiap kegiatan. *eaaa*
Perubahan Fisik
Jelas ada, terutama bagian warna kulit. Brightness-nya turun drastis. Kalau di photoshop mungkin udah -70 kali. Hitam legam, kucel kayak anak layangan hahaha. Kemudian kaki yang mulus berubah menjadi bersisik dan mengelupas karena kelamaan memakai sepatu PDL yang pada akhirnya menimbulkan ruam di kulit. Gimana nggak ruam, mau kering mau basah yang dipakai ya satu sepatu itu T-T.
Menguras Tenaga
Banget! Setiap selesai apel malam
nggak ada pikiran lain selain tidur. Tenaga rasanya kayak dikuras
habis-habisan. Habis bisss. Melihat kasur itu bagaikan surga dunia. Tidur pasti pulas saking capeknya mengikuti kegiatan seharian, sampai-sampai nggak peduli sama
kamar paviliun yang kalau dipikir-pikir serem juga ternyata. Tepar! Iya tepar banget sampai tidur selama sepuluh hari berturut-turut nggak
ada mimpinya hahaha.
Best Moments
Sepertinya selama seumur hidup saya nggak akan pernah melupakan momen-momen selama di pusdik. Banyak momen-momen tak terlupakan yang mungkin nggak cukup diceritakan dalam satu hari. Dari banyak momen yang tersimpan, ada beberapa yang menjadi favorit saya. Mau tau?
1. Mendadak jadi leader yel-yel
Saya dan Kak Hest sedang memimpin yel-yel |
Walaupun dalam keadaan capek, lemes, kaki pegel-pegel dan badan bau apek(?) kalau udah diminta yel-yel pasti semuanya kembali bersemangat. Semua teriak sekencang-kencangnya. Oh ya fyi, di angkatan saya perbandingan siswa laki-laki dan perempuan perbedaannya sangat jauh, 59:2. Yang artinya dari 61 siswa hanya ada 2 perempuan di antara 59 laki-laki. Oleh karena itu 2 srikandi ini selalu menjadi sorotan di setiap kegiatan, dan otomatis kami berdua menjadi sasaran empuk saat ada momen-momen yang diminta untuk tampil ke depan :))
2. Menenteng senjata peninggalan
Senjata itu bernama Garand (baca: jeren). Sebuah senjata klasik laras panjang yang digunakan oleh para pejuang saat mengusir penjajah. Itu berarti umur senjata ini sudah tua sekali. Beratnya sekitar 4 - 5 kg, dan itu adalah beban yang harus kami bawa sehari-hari selama latihan. Hari-hari kami tidak pernah jauh-jauh dari Garand. Sampai-sampai saya merasa lengan saya semakin berotot gara-gara tiap hari bawa senjata *lol*. Selain menenteng senjata, kami juga diajarkan berbagai sikap ketika membawa senjata seperti hormat senjata, sikap siap atau istirahat saat membawa senjata, serta cara membawa senjata saat berjalan maupun berlari. Hal yang tidak boleh dilakukan adalah meninggalkan senjata tanpa ada yang bertanggung jawab. Prinsipnya "lebih baik kehilangan satu nyawa daripada kehilangan satu senjata" (y).
3. Membangun Bivak
Dalam rangka latihan luar, kami semua diharuskan membuat bivak sebagai tempat bermalam. Sebelumnya kami sudah diajarkan bagaimana membangun sebuah bivak oleh pelatih. Teori lolos lah ya, begitu praktik... eng ing eng... Sudah sekuat tenaga kami membangun bivak, tapi nampaknya konstruksinya masih saja kurang layak huni hahaha. Untung cuaca pada saat itu sedang bagus, jadi sedikit mengurangi kekhawatiran :d
4. Bongkar Pasang Senjata
Ini dia best from the best moments ever! Bongkar pasang senjata. By the way, foto ini diambil saat acara penutupan diklat. Sepuluh siswa tampil ke depan memperagakan bongkar pasang senjata. Itu senjata beneran loh, namanya M16. Jadi pas display di depan kami mempreteli M16, menunjukkan bagian per bagian kepada tamu undangan, setelah itu merakitnya kembali secara bersamaan. You know what, it's amazing!
6. Sharing and Relaxing
Momen yang saya tunggu-tunggu setelah seharian mengikuti kegiatan adalah momen cerita santai jam 8. Terlebih kalau yang ngisi Batih. Ceritanya banyak, dari yang serius, semi serius, sampai nggak serius ada hahaha. Batih is the best pokoknya!
Banyak hal yang saya dapatkan ketika mengikuti pendidikan. Saya belajar tentang pentingnya kedisiplinan, kerjasama, kepedulian, perjuangan, berpikir taktis, ketahanan fisik dan mental, dan banyak lagi yang lainnya. Satu hal yang sangat membekas dipikiran saya adalah sebuah pemikiran tentang ketangguhan. Bahwa manusia dapat melakukan berbagai hal sekali pun itu berat asalkan manusia tersebut mampu mendorong jauh sifat keputusaan dalam dirinya.
"Apa pun bisa kita lakukan, kecuali makan kepala sendiri. Tinggal kitanya saja, mau melakukan atau tidak." - Batih.
Baca juga tips ketika akan mengikuti samapta yuk? Klik di sini ;)
6. Sharing and Relaxing
Momen yang saya tunggu-tunggu setelah seharian mengikuti kegiatan adalah momen cerita santai jam 8. Terlebih kalau yang ngisi Batih. Ceritanya banyak, dari yang serius, semi serius, sampai nggak serius ada hahaha. Batih is the best pokoknya!
Banyak hal yang saya dapatkan ketika mengikuti pendidikan. Saya belajar tentang pentingnya kedisiplinan, kerjasama, kepedulian, perjuangan, berpikir taktis, ketahanan fisik dan mental, dan banyak lagi yang lainnya. Satu hal yang sangat membekas dipikiran saya adalah sebuah pemikiran tentang ketangguhan. Bahwa manusia dapat melakukan berbagai hal sekali pun itu berat asalkan manusia tersebut mampu mendorong jauh sifat keputusaan dalam dirinya.
"Apa pun bisa kita lakukan, kecuali makan kepala sendiri. Tinggal kitanya saja, mau melakukan atau tidak." - Batih.
Baca juga tips ketika akan mengikuti samapta yuk? Klik di sini ;)
Jelajah Sejarah - Museum Nasional Indonesia
6:00 AM Makhfuzi Fahmi 0 Comments
Ada
yang belum pernah ke Museum Nasional Indonesia? Kamu
yang di Jakarta harusnya udah bolak balik ke sini. Rugi berat kalau belum
nyempetin main ke museum terkece di seantero DKI Jakarta ini.
Museum
Nasional Indonesia yang sering juga disebut Museum Gajah terletak di
tengah-tengah kota tepatnya Jl. Medan Merdeka Barat No. 12, Jakarta Pusat. Kamu bisa
naik busway lalu turun di halte Monas. Udah deh setelah itu tinggal nyeberang,
langsung sampai di pelataran museum. Untuk masuk ke dalamnya, pengunjung cukup
membeli tiket masuk seharga Rp 5000. Setelah itu pengunjung dapat menjelajah
museum sepuasnya.
Museum
Nasional memiliki bentuk bangunan yang megah dengan arsitektur gaya Eropa. Entah
kenapa ya saya selalu suka kalau melihat bangunan-bangunan peninggalan zaman
Belanda. Terlihat kokoh, langit-langitnya yang tinggi memberi efek luas dan
sejuk pada ruangannya, selalu ada taman hijau yang cantik, nyaman dilihat dan
setiap bangunan seperti punya kisah tersendiri. Kira-kira seperti itu yang
terlintas dipikiran saya saat meilhat bangunan-bangunan peninggalan Belanda
yang masih terawat dengan baik.
Tiket Masuk |
Bagian Depan Musem Nasional Indonesia (Gedung B)
|
Sebagai
orang Indonesia, udah semestinya mengenal negerinya sendiri. Bukan berarti
menggurui, wawasan saya mengenai Indonesia sebenernya belum seberapa. Tapi
nggak ada salahnya kalau mulai mempelajari sejarah dan budaya bangsa kita
sendiri kan? Salah satu caranya ya dengan mengunjungi museum. Saya sangat
bangga ketika berkunjung ke Museum Nasional Indonesia. Lewat koleksinya, Museum
Nasional Indonesia memperlihatkan dan menyadarkan saya bahwa Indonesia
merupakan sebuah negara yang KAYA. Iya kaya banget!! Kaya akan seni dan budaya.
Saya takjub begitu melihat berbagai koleksi buatan tangan-tangan pribumi dari
daerah barat hingga timur Indonesia.
Di
Museum Nasional Indonesia, saya bisa melihat upaya pemerintah untuk membuat
museum dengan konsep yang bisa menaungi seluruh kekayaan negeri. Terlihat dari
penataan koleksinya yang terbagi menjadi beberapa kategori di gedung A dan B.
Gedung A sebagai pusat koleksi dari jaman prasejarah hingga koleksi sejarah
Indonesia. Sedangkan gedung B dibuat dengan tema koleksi yang lebih modern.
Seperti iptek, organisasi sosial dan pola pemukiman, manusia dan lingkungan,
dll.
Ruang Belanda - Portugis
|
Banyak
sekali koleksi yang bisa dilihat di gedung A, dan yang paling menarik perhatian
saya adalah koleksi arkeologi yang terletak di halaman dalam gedung A. Asli
kamu harus ke sini! Koleksi patung-patung Hindu-Budha ditata secara apik di
kanan dan kiri koridor. Dan yang nggak kalah menarik adalah koleksi arkeologi
yang ditata sedemikian rupa sehingga membentuk taman yang ciamik!
Halaman Dalam Museum Nasional Indonesia (Gedung A)
|
Selain itu, di gedung A juga terdapat beragam koleksi tekstil dari berbagai daerah, keramik dari dalam dan luar negeri, serta beragam etnografi Indonesia yang bisa dinikmati pengunjung.
Koleksi Tekstil dari Kalimantan
|
Koleksi Gamelan Jawa Tengah |
Buat jelajah museum ini saya membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. Lama ya? Iya. Soalnya pas di dalam museum rasanya saya seperti tersihir oleh koleksi-koleksi yang dipajang. Rasanya sayang kalau melewatkan display-display yang ditata rapi dan cantik.
Nggak mau kan melewatkan museum yang satu ini?
Bagi yang berminat menjelajahi Museum Nasional Indonesia bisa datang dari hari Selasa sampai Minggu, dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore (weekdays) dan jam 8 pagi sampai jam 5 sore (weekend).
Ujian Kedua Setelah Skripsi
6:54 AM Makhfuzi Fahmi 2 Comments
"Hari yang indah, ku tunggu-tunggu, sudah saatnya kita.... ujian!"
Setelah kurang
lebih lima bulan menempuh rangkaian kegiatan On The Job Training (OJT),
akhirnya tiba juga hari yang bersejarah ini. Hari uji project assignment (PA)!
Sebelumnya saya telah menempuh pendidikan sikap, mental dan disiplin (semacam pendidikan semi
militer) selama sepuluh hari. Selanjutnya mengikuti orientasi perusahaan selama
tujuh hari, pembidangan selama 40 hari dan terakhir adalah OJT selama lima
bulan. Perjalanan yang lumayan panjang kan untuk menjadi pegawai?
Ngerasain OJT
lima bulan itu rasanya lama banget! Pengennya cepet-cepet ujian PA. Tapi
begitu deket-deket tanggal ujian PA, rasanya deg-degan nggak karuan. Mendadak
mules. Mikir inilah itu lah, takut dapet pertanyaan di luar ekspektasi lah.
Macem-macem. Tapi saya berusaha untuk tetep calm down dengan menyiapkan yang
perlu disiapkan. Daripada mikir yang engga-engga mendingan buat mikir yang iya
iya. Iya nggak? Mind power, selalu berpikir positif akan membuat kondisi jiwa menjadi lebih tenang *pose meditasi*.
Project Assignmet
Judul PA Saya |
Fyi PA itu
seperti skripsi di perkuliahan. Jadi, salah satu syarat agar bisa lulus dari
program OJT adalah dengan mengerjakan PA. Nah PA untuk siswa OJT bidang Sistem
Informasi umumnya dituntut menghasilkan suatu produk aplikasi. Untuk membuat
aplikasi sendiri sebenarnya memerlukan waktu yang banyak. Tapi kali ini kami
hanya diberi waktu pengerjaan PA selama satu bulan. Men, dulu pas garap skripsi
aja butuh waktu enam bulan! Lha sekarang ini cuma sebulan untuk melakukan analisis
– perancangan – implementasi – hingga pengujian dengan tools enterprise yang benar-benar baru. Selain itu masih ada
tanggungan lain yang harus dikerjakan. Bener-bener harus pinter mbagi waktu dan
gercep (gerak cepat)!
The Day
Alhamdulillah
presentasi berjalan dengan lancar. Tanggapan dari para penguji juga baik. Malah
ada permintaan untuk pengembangan sistem lebih lanjut. Ok dapet tantangan baru. Walaupun
keputusan final dari pihak manajemen belum keluar, tapi saya merasa LEGA BANGET
karena tahap akhir ini sudah dilalui. Tinggal nunggu hasilnya, semoga
selalu diberi yang terbaik oleh Allah SWT. Aamiin.
Precious Moment - My Graduation
6:00 AM Makhfuzi Fahmi 0 Comments
Tepat satu tahun yang lalu. Hari Sabtu, 1 November 2014 - adalah
salah satu hari bersejarah bagi saya. Hari dimana kemauan, usaha dan doa
benar-benar membuahkan sebuah hasil yang diidam-idamkan. Hari dimana saya
berhasil melawan kemalasan, kekhawatiran, keputus asaan ketika mengerjakan sesuatu
yang dinamakan skripsi.
Ya skripsi.
Adalah momok bagi sebagian
mahasiswa tingkat akhir. Tapi mau nggak mau momok itu memang harus dihadapi
selama statusnya masih mahasiswa agar bisa naik ke level selanjutnya. Tanpa
ngerjain skripsi kita nggak bakal lulus, tanpa ngerjain skripsi beban hidup
nggak bakal berkurang, tanpa ngerjain skripsi orang tua yang membiayai kuliah
bakal terus nanyain ‘kapan wisuda?’. Tega nggantungin harapan orang tua buat
anaknya? Kalau saya sendiri sih enggak.
Skripsi itu bukan hal yang mudah.
Memang, saya akui itu. Walaupun nggak mudah tapi bukan berarti nggak bisa
dikerjain kan? Buktinya dari beberapa generasi, sudah banyak puluhan ribu
mahasiswa yang lulus termasuk saya. Kalau saya aja bisa teman-teman yang belum
lulus juga pasti bisa. Tinggal niat, usaha ama doanya aja gimana.
Niat – usaha – doa.
Tiga hal yang menurut saya benar-benar
penting dan harus selalu exist dalam pikiran dan tindakan. Kenapa? Karena tiga
hal tersebut menjadi dasar saat kita akan dan ketika melakukan sesuatu. Niat
untuk memperjelas tujuan yang harus dicapai, usaha adalah tindakan nyata untuk
menggapai tujuan yang sudah diniatkan, kemudian doa untuk meminta ridho-Nya.
Tulis niat! Akan sangat membantu untuk selalu mengingatkan target yang harus diperoleh |
Ketika terdampar dalam
keterpurukkan, mulai males ngapa-ngapain ingat niat kembali, apa yang menjadi
tujuan. Ketika sudah usaha kemudian mengalami kebuntuan, jangan berhenti.
Berdoa dan berusahalah kembali, percayalah bahwa Allah akan memberi pertolongan
yang nggak pernah kamu duga saat sedang berusaha. Keep moving forward!
Yakinlah usaha tidak akan mengkhianati hasil |
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Qs. ar Ra’d : 11)
Museum Layang-layang Indonesia - A Journey to The Kites World
7:15 PM Makhfuzi Fahmi 0 Comments
Pernah ditolak sama Museum
Layang-layang Indonesia (MLI) nggak menyurutkan niat saya untuk berkunjung
kembali. Minggu lalu saya berkunjung ke
sana tapi sayangnya MLI sedang dipakai untuk sebuah acara sehingga saya tidak
diperkenankan masuk untuk melihat-lihat. Sediiiih. Itu artinya saya harus
menunggu selama seminggu untuk kembali ke sana lagi. Yah mau gimana, bisa
jalan-jalannya cuma Sabtu – Minggu sih. Nggak apa-apa, toh akhir pekan ini
(Sabtu, 24 Oktober 2015) MLI dibuka untuk umum. And lucky me, kebeneran banget
pas lagi ada event Pekan Cinta Museum di MLI. Saya jadi bisa ikutan rangkaian
acaranya :D
Museum layang-layang Indonesia adalah
satu-satunya museum layang-layang di Indonesia, terletak di Jl. H. Kamang No.
38, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Nggak usah bingung nyarinya. Use
your waze or google map, trust me it works! Tinggal pake fitur navigate, set
posisi kamu sekarang dan posisi tujuan. Tinggal jalan deh. Memang lokasinya
agak masuk ke dalam gang gitu sih, tapi nggak susah dicari kok. Buat patokan
nih saya kasih foto rambu di gangnya sama foto bagian depan museumnya.
Tanda Tepat di Depan Jl. H. Kamang |
Tanda di Depan Museum Layang-layang Indonesia |
Pertama masuk area parkir saya
sudah disambut dengan ornamen layang – layang yang dikaitkan di tali. Unik
banget!
Next, karena sedang ada acara
saya diminta untuk mengisi buku tamu kemudian diberi satu tas souvenir. Pas
masuk rada amaze juga soalnya banyak layang – layang dimana-mana. Layang –
layang di langit, di pohon, di atap rumah, bahkan sampai di jalan setapak pun
ada layang-layang. Whoaaaaa...
Pekan Cinta Museum
Untuk memperingati hari museum
yang jatuh pada tanggal 12 Oktober 2015 lalu, diadakan acara Pekan Cinta Museum
di MLI. Acaranya menyuguhkan beberapa penampilan seni tradisional, fashion show
dan juga kolaborasi beberapa museum di Jakarta. Ada beberapa stand yang dibuka
untuk umum, salah satu yang menarik perhatian saya adalah stand workshop
membatik milik Museum Tekstil. Di sana saya diberi kesempatan untuk mencoba
membatik di secarik kain yang sebelumnya sudah diberi pola. Pas ngeliat
tutorial yang diperagakan sih keliatannya gampang ya, tapi pas nyoba sendiri
ternyata.... susah! Hahaha. Pola batik saya yang indah menjadi terlihat ancur
oleh tetesan-tetesan lilin yang berantakan. Yang namanya mbatik ternyata memang
butuh kesabaran, ketekunan dan kehati-hatian. Kalo nggak, ya kayak yang saya
hasilin itu... ancur! hahaha.
Sok serius gitu mbatiknya... |
Udah serius aja hasilnya kayak gini X_X |
Museum Layang – layang
Begitu selesai mbatik saya
langsung menuju ruang layang-layang. Awalnya bingung tempatnya dimana. Saya
hanya melihat sebuah rumah joglo yang memang di langit-langitnya dipasang
beberapa layang-layang. Tapi masa segitu doang sih? Saya penasaran, mau nanya
tapi saat itu nggak ada orang yang bisa ditanya (lagi pada sibuk sama acara).
Sampai akhirnya saya menemukan sebuah pintu... pintu menuju DUNIA
LAYANG-LAYANG. Yeah! Ini adalah pertama kalinya saya melihat layang-layang dari
berbagai daerah, dengan bermacam bentuk dan warna.
Kiri - Kanan: Layang-layang Dandang Bini (Kalimantan Selatan) - Bag. atas Koangan (DKI Jakarta) - Bag. bawah Aduan (DKI Jakarta) - Pepetengan (Jawa Barat) |
Layang-layang Daerah Sulawesi |
Badholan dan Tanggalan (Tulungangung) |
Pas melihat layang-layang yang
satu ini saya jadi ingat jaman masih anak-anak dulu pernah dibikinin
layang-layang sama Bapak :’) Bentuknya kayak gini nih...
Daplangan (Cilacap) |
Itu baru sebagian aja layang-layang yang saya ambil fotonya. Sebenernya masih banyak, bagus-bagus dan unik-unik! Mendingan langsung ke MLI aja kalau mau lihat koleksi lengkapnya ;)
Setelah puas melihat
layang-layang, saya keluar dari ruangan tersebut dan surprisingly lagi ada acara
workshop bikin layang-layang! Saya merasa beruntung banget hari ini. Tanpa
pikir panjang saya langsung bergabung dan mulai membuat layang-layang sendiri.
Semua peralatan sudah disediakan, mulai dari kerangka layang-layang, kertas,
lem, gunting, crayon, tali, sampai ekor si layang-layang pun udah ada.
Pengen tau layang-layang saya seperti apa?? Ini diaaa....
Seru banget bisa main di Museum
Layang-layang Indonesia. Saya bisa lihat layang-layang sekaligus nyobain bikin
layangan sendiri. Dan plusnya saya bisa ikutan acara pekan cinta museum
sekaligus dapet makan gratis dan bebeberapa souvenir! Yehey.
Buat kamu yang bingung nyari
tempat liburan, Museum Layang-layang Indonesia bisa jadi pilihan buat
dikunjungi. MLI buka setiap hari kecuali hari libur nasional. Buka dari jam 9
pagi sampai 4 sore. Ohya kalau mau ke sini pas akhir pekan mending konfirmasi
dulu dibuka untuk umum atau nggak sama pihak museum (021 7658075). Soalnya dua
kali ke sini setiap akhir pekan pasti selalu ada acara. Buat antisipasi aja
sih, sayang kan kalo udah jauh-jauh ke MLI tapi nggak bisa masuk (curhat).
Udah gitu dulu yaa. Sampai jumpa
di jalan-jalan berikutnya! ;)
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
Profile
Popular Posts
-
Buat kalian yang sudah sukses melewati berbagai tahap ujian, dari TPA, psikotes, wawancara, tes kesehatan, dan segala macam bentuk seleksi ...
-
Akhir-akhir ini lagi suka dengerin musik karena koleksi lagu semakin banyak setelah berlangganan premium spotify. Berhubung saya dengerin m...
-
Baca juga: Tips mengikuti Samapta, klik di sini . “Derap langkah nan gagah perkasa. Seirama dan satu suara. Sambil bernyanyi lagu hura-h...
-
Ada yang belum pernah ke Museum Nasional Indonesia? Kamu yang di Jakarta harusnya udah bolak balik ke sini. Rugi berat kalau belum nyempet...
-
Selama kurang lebih satu bulan bertahan tanpa earphone, lama-lama risih juga nyetel musik lewat speaker HP atau laptop di kantor. Sampai ak...
Labels
Friends
PreciousMosaic. Powered by Blogger.
0 comments :